Sejak kapan SIG
mulai diperkenalkan ???
Sistem
Informasi Geografis/SIG sudah cukup lama dikenal sejak awal tahun 1960 di
Kanada dan Amerika Serikat, yang saat itu banyak digunakan untuk keperluan Land
Information System. Saat ini SIG sudah banyak digunakan untuk keperluan
lain seperti pengembangan wilayah, perpetaan, lingkungan dan sebagainya.
SIG mulai
dimanfaatkan di Indonesia pada awal tahun 1980 terutama dalam pembuatan peta,
pengelolaan wilayah, analisis lingkungan dan agraria. Teknologi ini pada
dasarnya memiliki ciri dapat memasukkan, menyimpan, mengolah dan menyajikan
data dalam suatu sistem komputer, dengan data dapat berupa gambar maupun
tulisan atau angka.
Ada 2 metode
untuk menganalisis data lapangan yang dapat digunakan yakni cara analitik
dengan menggunakan metode statistik dan cara grafik dengan menggunakan metode
penginderaan jauh [2]. Pemrosesan citra yang dilakukan sebagai berikut [3]:
1. Perbaikan
kontras
Perbaikan dilakukan terhadap masing-masing band (XS-1, XS-2, XS-3). Perbaikan
kontras dilakukan dengan metode linier dan eksponensial. Perbaikan kontras (contrast
stretching) tidak
berpengaruh terhadap nilai asli dari citra.
2. Penyusunan
komposit Red-Green-Blue
Komposit yang disusun dari band-band (XS-1, XS-2,
XS-3) dengan tampilan visual kekontrasan terbaik. Kekontrasan komposit RGB diperbaiki
secara keseluruhan dengan mengubah kekontrasan masing-masing band tunggal
penyusunnya.
3. Klasifikasi
Klasifikasi dilakukan dengan menggunakan dua band (XS-2 dan XS-3)
dengan metode histogram bidimensional.
4. Koreksi
geometrik
Koreksi geometrik dilakukan dengan menggunakan
metode overlay (tumpang susun)
antara hasil citra terklasifikasi dengan peta topografi.
Apa sih fungsi pengindraan jauh dan SIG itu
sendiri bagi perikanan ????
Menurut hasil
jurnal yang telah di review, mnunjukkan bahwa hasil analisis otomatik dengan
metode penginderaan jauh, dapat digunakan untuk menganalisis vegetasi,
struktur, sonasi dan ekologi wilayah pantai tersebut, tetapi sebagai contoh
akan disajikan hasil sonasi, struktur dan kondisi saat penelitian.
Sonasi dapat
terlihat secara visual dari hasil analisis klasifikasi penginderaan jauh. Sonasi
pada Gambar 1 memperlihatkan adanya perbedaan antara formasi vegetasi yang di
bagian depan, tengah dan belakang.
Metode SIG dapat berguna dalam
perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir sehingga dapat dilakukan dengan
baikdan terarah serta dapat menghindari eksploitasi yang tidak terkendali.
Penelitian yang lebih mendalam tentang
metode SIG yang ditawarkan masih sangat luas dan belum sempurna mengingat setiap
kasus yang dihadapi dapat menimbulkan permasalahan baru yang dapat menimbulkan
pemikiran dan teknik-teknik tertentu.
Penggabungan disiplin ilmu pengetahuan
sangat memungkinkan dan sangat diperlukan dalam pengembangan SIG, mengingat
kehandalan dari SIG sangat ditentukan oleh data dan informasi yang diperoleh
dari pakar yang benar-benar mengetahui bidang ilmu tersebut. SIG juga memungkinkan
untuk mengintegrasikan semua disiplin ilmu dalam suatu sistem yang terkoordinasi.