Apa sih Bioinformatika
Aquaculture ????
Sebelum
Memasuki peran Bioinformatika di dalam Bidang Aquaculture, alangkah baiknya
kita perlu mengetahui lebih dulu apa sich bioinformatika itu ??????
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya Bioinformatika
itu
adalah (ilmu
yang mempelajari) penerapan teknik komputasional
untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis.
Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika,
statistika,
dan informatika
untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino
serta informasi yang berkaitan dengannya. Contoh topik utama bidang ini
meliputi basis data
untuk mengelola informasi biologis, penyejajaran sekuens (sequence alignment),
prediksi struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein
maupun struktur sekunder RNA,
analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Bioinformatika di bidang
aquaculture
Kemajuan
dalam teknologi berbasis DNA seperti sekuensing genom telah menyebabkan
terjadinya ledakan informasi genetic yang dihasilkan oleh para peneliti.
Membludaknya jumlah informasi genetic ini mutlak memerlukan ilmu ilmu computer
untuk pengelolananya, sehingga lahirlah bidang ilmu baru yang disebut
bioinformatika. Dengan software software dan situs bioinformatika diharapkan
mampu untuk membantu penelitian yang berkaitan dengan biologi molekuler
organisme budidaya sehingga penelitian akan lebih mudah dilakuakn dan hasilnya
lebih valid. Penggunaan software bioinformatika dalam penelitian diharapkan
mampu meningkatkan peroduktivitas budidaya perikanan.
Contoh penerapanya
yaitu jurnal tentang : ( klik disini )
“
Pendekatan Metagenomik dan Bioinformatika untuk Menganalisis Komunitas Mikroba
Laut Indonesia “
Hasil
resume jurnal yang telah saya baca yaitu:
Mikroba adalah komponen penting dalam
biota bumi, karena berperan sebagai biokatalis dan pentransformasi berbagai
siklus biogeokimia biosfer. Metagenomik ialah analisis genom dari mikroba tanpa
pengkulturan mikroba. Metagenomik dikembangkan berdasarkan kemajuan terkini
bidang biologi molekuler dan bioinformatika.
Adapun
metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
1.
Perbandingan culture dependent dan
independent berbasis rRNA
2. Pendekatan
metagenomik
Dari
metode di atas, bioinformatika itu sendiri memiliki peranan yang sangat
penting, contohnya pada proses pembacaan sekuen DNA pada metode Perbandingan culture
dependent dan independent berbasis rRNA. Pada saat ini banyak pekerjaan
bioinformatika berkaitan dengan teknologi database. Penggunaan database ini meliputi
baik tempat penyimpanan database “umum” seperti GeneBank atau PBD maupun
database “pribadi”, seperti yang digunakan oleh grup riset yang terlibat dalam
proyek pemetaan gen atau database yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan
bioteknologi. Pencarian database umumnya berdasarkan pada hasil alignment/pensejajaran sekuen, baik
sekuen DNA maupun protein. Salah satu perangkat lunak pencari database yang
paling berhasil dan bisa dikatakan menjadi standar sekarang adalah BLAST (basic
Local Alignment Search Tool) yang merupakan program pencarian kesamaan yang
didisain untuk mengeksplorasi semua database sekuen yang diminta, baik itu
berupa DNA atau protein.
Dari
hasil analisis yang telah didapatkan di atas, maka prospek dan aplikasi
pemanfaatan ke depan yaitu :
1.
Hasil analisis pustaka klon 16S rDNA
dengan bantuan bioinformatika akan diperoleh informasi yang kemudian dapat
dikembangkan suatu teknik biostimulasi mikroba untuk keperluan bioremediasi.
2.
Analisis terhadap pustaka genom yang
telah diperoleh dapat digunakan untuk memperoleh biokatalis dan atau senyawa
bioaktif bernilai ekonomi tinggi.
3.
Analisis yang berbasis pada aktivitas
memiliki potensi yang besar bagi industri dan kesehatan.
4.
Analisis yang berdasarkan pada sekuen
terutama digunakan untuk memperoleh klon-klon yng mengandung gen dari RNA
ribosomal atau gen-gen penanda lainnya dalam survei tentang hubungan kekerabatan
dari miroba di suatu lingkungan.
Metagenomik
tidak hanya dimanfaatkan aplikasinya dalam penelitian terapan, tetapi juga
dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang habitat dan peran ekologis
dari mikroba di suatu lingkungan.
Kesimpulan
Pengembangan
metode secara molekuler untuk mendeteksi populasi mikroba tanpa kultivasi telah
meningkatkan pemahaman tentang srtuktur komunitas mikroba di alam serta adnya
dinamika dalam populasi.
Seiring
dengan pemahaman tersebut, juga berkembang pendekatan Metagenomik dan didukung bionformatika.
Metagenomik merupakan taknologi yang masih relatif baru, serta memiliki potensi
aplikasi yang tinggi dalam pemahaman tentang habitat dan peran ekologis dari
mikroba, khususnya di laut, aplikasi yang tinggi dalam bidang industri dan
kesehatan. Di masa mendatang metagenomik diharapkan dapat lebih berperan dalam
menjawab berbagai pertanyaan yang terkait dengan ekologi mikroba dan penemuan
aplikasi bioteknologi baru lainnya yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar